Wednesday, June 11, 2014

Sambung nyawa untuk kemoterapi

 Sambung nyawa adala sejenis tanaman yang berasal dari China atau Myanmar yang kemudian masuk ke Indonesia melalui Srilanka Oleh VOC (Vereenigde Oost Indiche Compagnie). Tanaman ini memiliki nama latin yaitu Gynura Procumbens (Lour) Meer dan mempunyai panggilan lain di China yaitu She Juan Jao atau Tien Chi. Selain itu di Jawa,terdapat  tanaman yang masih varietas dari sambung nyawa yang memiliki nama latin Gynura procumbens Varietas Macropylla (Gynura procumbens Beck) yaitu Daun Dewa serta di Sumatra yaitu Beluntas China. 

Tanaman ini mudah tumbuh walaupun hanya ditancapkan batangnya ketanah. Dia sangat mudah tumbuh terutama di tempat yang cukup air dan sinar matahari, dan biasanya ditanam sebagai tanaman hias untuk pagar. Lalu bagaimanakah rupanya bentuk tanaman ini ?. Lihatlah foto dibawah ini !!!



Lalu apa manfaat sambung nyawa untuk kemoterapi ????
Kemoterapi adalah suatu metode untuk membunuh atau menghambat perkembangan sel kanker dengan memasukkan zat-zat kimia tertentu kedalam tubuh penderita. Tujuan utama dilakukannya kemoterapi yaitu untuk menghabiskan sel kanker hingga ke bagian akarnya yang tidak dapat dihilangkan dengan pisau bedah. Selain itu kemoterapi juga berfungsi sebagai pengontrol sek kanker supaya tidak berkembang biak secara liar.
Salah satu obat yang dipakai dalam kemoterapi adalah Duxorubicin yang bersifat kardiotoksik atau dapat meracuni jantung pada penderita kanker payudara. Duxorubicin tidak hanya membunuh sel kanker yang sedang membelah diri tetapi juga membunuh sel-sel lain dalam tubuh yang sedang membelah diri. Akibatnya pasien yang menjalani kemoterapi menjadi muntah, rambut rontok, hilangnya nafsu makan, sariawan, kemanduan, riksiko tinggi infeksi karena berkurangnya sel darah putih, rusaknya ginjal dan lain sebagainya. Karena efek samping tersebutlah kadang pengobatan pada pasien yang tidak kuat harus terpaksa dihentikan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nunuk Aries Nurulita Msi, Apt, yang merupakan dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tentang sambung nyawa sebagai herbal pendamping untuk kemoterapi pada kanker payudara yang dilakukan dengan invitro (menggunakan kultur dari sel kanker payudara). Uji dilakukan dengan mengaplikasikan ekstrak daun sambung nyawa pada sel kanker hasil kultur tersebut.

Penelitian tersebut memiliki hasil yaitu ada pengaruh ekstrak sambung nyawa dalam menekan efek samping dari Duxorubicin. Tidak hanya itu, ekstrak sambung nyawa juga mampu menguatkan kerja otot dalam mengahncurkan sel kanker payudara (MCF-7 dan T47D). jadi ekstrak sambungnya nyawa memliki pengaruh yang positif yang bisa dipakai dalam pendamping kemoterapi kanker payudara. Namun Dr. Nunuk juga mengatakan bahwa efektifitas untuk sel hasil kultur sampai saat ini belum teruji klinis.

Kemudian. Internasional Journal of Phytomedicine pada tahun 2011 juga melaporkan bahwa fraksil etil asetat yang ada dalam tanaman sambung nyawa juga menjadi agen pendukung pada kemoterapi kanker kolon (usus besar). Cisplatin dan 5 fluorouracil (5-FU) adalah obat yang biasa digunakan untuk melawan sel kanker kolon (WiDr). Sel kanker kolon punya karakteristik molekular khusus, sehingga penggunaan kedua obat itu dalam jangka panjang bisa mengakibatkan sel kanker menjadi resisten, dan itu berarti kemoterapi dianggap gagal.







No comments :

Post a Comment